Brasil Masih Terlalu Tangguh bagi Chili
Brasil Masih Terlalu Tangguh bagi Chili : Brasil tak kesulitan melewati hadangan Cili di babak 16 besar di Johannesburg. Derbi Amerika Latin itu berakhir dengan kemenangan telak Canarinha.
Laga antara dua tim Amerika Latin ini menampilkan gaya yang sangat khas, cepat dan sedikit keras, di Stadion Ellis Park, Johannesburg. Kedua tim bermain terbuka dan dengan mudah menerobos daerah pertahananan lawan.
Peluang pertama Brasil didapat melalui Gilberto Silva, yang mencoba peruntungan melalui tendangan jarak jauh. Namun bola yang mengarah ke tiang jauh masih berhasil ditepis kiper Chili, Claudio Bravo, dan hanya menghasilkan tendangan pojok.
Brasil sempat berharap mendapat tendangan penalti saat Lucio, yang tengah mengolah bola hasil tendangan pojok, diganjal bek Chili, namun wasit Howard Webb menganggapnya wajar dan laga pun terus berjalan.
Pertandingan baru menghangat setelah gol pembuka dicetak Juan pada menit 35 melalui sundulannya menyambut sepak pojok Maicon. Bola yang tipis di bawah mistar gawang gagal ditepis kiper Claudio Bravo.
Tertinggal dua gol membuat Chili bernafsu menyamakan kedudukan, sebuah keputusan yang berbahaya karena Brasil mampu memanfaatkan pertahanan yang kosong, beruntung penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat Brasil gagal menambah gol hingga babak pertama berakhir, demikian pula Chili, tak mampu mencetak gol untuk memperkecil ketinggalan.
Di babak kedua, permainan Brasil semakin berkembang, begitu pula dengan serangan Chili. Namun sayang serangan yang semakin tajam itu tidak diimbangi dengan pertahanan yang solid.
Akibatnya, permainan pendek cepat yang diperagakan para pemain Brasil kembali mengoyak jala mereka.
Memasuki menit ke 59. Umpan Kaka diteruskan ke Ramires yang diselesaikan dengan sekali sontekan kepada Robinho, yang menempatkan bola ke tiang jauh dengan tendangan melengkung, membuat Claudio Bravo tak dapat menjangkaunya.
Chili, yang kesulitan membuka pertahanan Brasil, mencoba peruntungan dengan tendangan dari luar kotak penalti. Peluang terbaik didapat Valdivia, saat tendangannya hanya tipis di atas mistar gawang Julio Cesar.
Serangan balik cepat Brasil, yang dibangun melalui umpan-umpan pendek, berkembang dengan efektif di permainan yang terbuka ini. Robinho kembali mendapat peluang setelah menerima umpan terobosan Kaka, namun tendangannya dari sisi kiri kotak penalti Chili masih dapat digagalkan Bravo.
Sementara Chili, meski terus mendapat tekanan, juga kembali mendapat peluang melalui aksi individu Suazo. Sayang, usai mengecoh Lucio di kotak penalti, bola tendangannya masih dapat ditepis Julio Cesar.
Setelah wasit menganulir gol Robinho di menit 73 karena offside, peluang terbaik bagi Chili datang di menit 78, dimana tendangan Suazo kali ini menerpa mistar gawang.
Peluang terakhir didapat Brasil melalu Michel Bastos, yang berhasil menusuk dari sayap kiri. Sayang tendangan bek kiri tersebut masih melenceng di samping kanan gawang Bravo.
Chili sempat melancarkan serangan balik, namun upaya mereka dipatahkan Juan saat memasuki kotak penalti. Wasit Howard Webb pun mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0 untuk Brasil.
Di perempatfinal, Brasil sudah ditunggu Belanda yang baru saja mengalahkan Slowakia 2-1.[boy]
SUSUNAN PEMAIN:
Brasil (4-3-2-1):
Kiper: Julio Cesar
Bek: Maicon, Lucio, Juan, Michel Bastos
Gelandang: Daniel Alves, Gilberto Silva, Ramires, Kaka (Kleberson 81’), Robinho (Gilberto Melo 85’)
Penyerang: Luis Fabiano (Nilmar 76’)
Chili (4-3-3):
Kiper: Claudio Bravo
Bek: Mauricio Isla (Rodrigo Millar 62’), Pablo Contreras (Rodrigo Tello 46’), Gonzalo Jara, Ismael Fuentes
Gelandang: Arturo Vidal, Carlos Carmona, Mark Gonzalez (Jorge Valdivia 46’)
Penyerang: Alexis Sanchez, Humberto Suazo, Jean Beausejour
sumber : http://www.inilah.com/news/read/olahraga/2010/06/29/630941/brasil-masih-terlalu-tangguh-bagi-chili/
Laga antara dua tim Amerika Latin ini menampilkan gaya yang sangat khas, cepat dan sedikit keras, di Stadion Ellis Park, Johannesburg. Kedua tim bermain terbuka dan dengan mudah menerobos daerah pertahananan lawan.
Peluang pertama Brasil didapat melalui Gilberto Silva, yang mencoba peruntungan melalui tendangan jarak jauh. Namun bola yang mengarah ke tiang jauh masih berhasil ditepis kiper Chili, Claudio Bravo, dan hanya menghasilkan tendangan pojok.
Brasil sempat berharap mendapat tendangan penalti saat Lucio, yang tengah mengolah bola hasil tendangan pojok, diganjal bek Chili, namun wasit Howard Webb menganggapnya wajar dan laga pun terus berjalan.
Pertandingan baru menghangat setelah gol pembuka dicetak Juan pada menit 35 melalui sundulannya menyambut sepak pojok Maicon. Bola yang tipis di bawah mistar gawang gagal ditepis kiper Claudio Bravo.
Brasil Masih Terlalu Tangguh bagi Chili
Tiga menit kemudian, setelah Humberto Suazo menyia-nyiakan peluang, Brasil melakukan serangan balik yang diakhiri umpan terobosan Kaka kepada Luis Fabiano. Bomber Sevilla itu lolos dari jebakan offside dan sukses menaklukkan Bravo sebelum menceploskan ke gawang yang tak terkawal. Brasil pun unggul 2-0.Tertinggal dua gol membuat Chili bernafsu menyamakan kedudukan, sebuah keputusan yang berbahaya karena Brasil mampu memanfaatkan pertahanan yang kosong, beruntung penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat Brasil gagal menambah gol hingga babak pertama berakhir, demikian pula Chili, tak mampu mencetak gol untuk memperkecil ketinggalan.
Di babak kedua, permainan Brasil semakin berkembang, begitu pula dengan serangan Chili. Namun sayang serangan yang semakin tajam itu tidak diimbangi dengan pertahanan yang solid.
Akibatnya, permainan pendek cepat yang diperagakan para pemain Brasil kembali mengoyak jala mereka.
Memasuki menit ke 59. Umpan Kaka diteruskan ke Ramires yang diselesaikan dengan sekali sontekan kepada Robinho, yang menempatkan bola ke tiang jauh dengan tendangan melengkung, membuat Claudio Bravo tak dapat menjangkaunya.
Chili, yang kesulitan membuka pertahanan Brasil, mencoba peruntungan dengan tendangan dari luar kotak penalti. Peluang terbaik didapat Valdivia, saat tendangannya hanya tipis di atas mistar gawang Julio Cesar.
Serangan balik cepat Brasil, yang dibangun melalui umpan-umpan pendek, berkembang dengan efektif di permainan yang terbuka ini. Robinho kembali mendapat peluang setelah menerima umpan terobosan Kaka, namun tendangannya dari sisi kiri kotak penalti Chili masih dapat digagalkan Bravo.
Sementara Chili, meski terus mendapat tekanan, juga kembali mendapat peluang melalui aksi individu Suazo. Sayang, usai mengecoh Lucio di kotak penalti, bola tendangannya masih dapat ditepis Julio Cesar.
Setelah wasit menganulir gol Robinho di menit 73 karena offside, peluang terbaik bagi Chili datang di menit 78, dimana tendangan Suazo kali ini menerpa mistar gawang.
Peluang terakhir didapat Brasil melalu Michel Bastos, yang berhasil menusuk dari sayap kiri. Sayang tendangan bek kiri tersebut masih melenceng di samping kanan gawang Bravo.
Chili sempat melancarkan serangan balik, namun upaya mereka dipatahkan Juan saat memasuki kotak penalti. Wasit Howard Webb pun mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0 untuk Brasil.
Di perempatfinal, Brasil sudah ditunggu Belanda yang baru saja mengalahkan Slowakia 2-1.[boy]
SUSUNAN PEMAIN:
Brasil (4-3-2-1):
Kiper: Julio Cesar
Bek: Maicon, Lucio, Juan, Michel Bastos
Gelandang: Daniel Alves, Gilberto Silva, Ramires, Kaka (Kleberson 81’), Robinho (Gilberto Melo 85’)
Penyerang: Luis Fabiano (Nilmar 76’)
Chili (4-3-3):
Kiper: Claudio Bravo
Bek: Mauricio Isla (Rodrigo Millar 62’), Pablo Contreras (Rodrigo Tello 46’), Gonzalo Jara, Ismael Fuentes
Gelandang: Arturo Vidal, Carlos Carmona, Mark Gonzalez (Jorge Valdivia 46’)
Penyerang: Alexis Sanchez, Humberto Suazo, Jean Beausejour
sumber : http://www.inilah.com/news/read/olahraga/2010/06/29/630941/brasil-masih-terlalu-tangguh-bagi-chili/
Komentar
Posting Komentar